Pernah banget nggak peduli sama penampilan, pernah banget nggak peduli sama yang namanya dandan, pernah banget kemana2 pake kets, celana, kerudung, dan ransel seadanya. Pernah banget satu gank sama laki2, jadi yang paling cantik disana. Pernah banget nge-bolang kemana2 sendirian, pernah banget kabur dari pesantren nggak pulang kerumah. Pernah banget. 😇
Lantas, masa lalu bisa seenaknya mendikte hari esok kita? Masa lalu bisa seenaknya menentukan baik/buruk masa depan kita? Tidak.
Kalau kau tahu, aku pernah di ejek sebab jilbab lebarku, pernah dicaci maki, dibilang pencitraan, dan tak tahu malu. Dimusuhi lantaran hijrahku. Tapi yang memusuhi justru sekarang jaaauuuhh lebih baik dari pada aku dalam pandanganku, jauh lebih taat, dan istiqomah hijrahnya.
Lihat, masa lalu tak berhak sedikit pun menjadi penentu, akan menjadi apa kita hari ini. Selama terus memperbaiki diri, kebaikan dimasa depan tak akan lari.
Percayalah. Semua punya masa lalu yang kelam. Dan semua berhak akan masa depan yang cemerlang. 😇
Senin, 06 April 2020
Langganan:
Postingan (Atom)
Best of...
Idzinkan Saya Berzina Dengan Anak Bapak
Oleh: Galuh Za Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di hadapan Wisnu. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. ...
-
Aku terlahir dari ibu yang barangkali tidak pernah ditanya 'kapan menikah' karena memang ia menikah muda. Juga tidak banyak mendapat...
-
"Bun... Si dedek nangis. Maaf ya ayah langsung berangkat." Kecup suamiku di keningku. Suatu kebiasaan setiap pagi, seb...
-
"Eksistensi sebuah doa sebenarnya ada pada pengakuan diri bahwa kita ini lemah. Kita butuh kepada Allah, dan mengakui bahwa...