About Me

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Introvert.

Jumat, 29 Januari 2021

Untuk Seseorang...

 Takdir selalu menampar mereka yang terburu-buru mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang. Meski kadang, Tuhan juga memberi kejutan pada mereka yang hidupnya sudah penuh kesiapan. Zaman ini banyak sekali yang terlihat lebih tertarik pada kehidupan ‘rumah tangga’ daripada menikmati masa-masa remaja dan ‘belajar’nya. Mereka menganggap semua kesulitan dan kerumitan di kampus akan tiba-tiba hilang, atau setidaknya berkurang saat mereka memutuskan untuk berani masuk ke jenjang pernikahan. Mereka berfikir semua kesulitan itu akan dengan mudah dihadapi jika sang kekasih senantiasa berdiri di sisi. Padahal tidak. dalam beberapa kasus, pernikahan justru membuat banyak folder baru di kepala. Masalah-masalah ‘khas’ rumah tangga lalu serta merta mencampuri meja belajar.


Maka saat kesempatan untuk menikah itu datang sedang hati masih saja tertutup kabut kebimbangan, antara berhenti atau lanjutkan, terima atau tolak saja. Ketika itulah, peran Tuhan sangat dibutuhkan. Bahkan memang seharusnya, keputusan Tuhan selalu menjadi keputusan terbaik dalam segala keadaan, bukan?


Aku percaya, meski semesta sudah membuat jalannya begitu mudah, jika Yang Maha Kuasa berkata 'tidak', maka semesta tak akan bisa melakukan apa-apa. Maka jalan itu tak akan pernah sampai pada tujuannya.


Campur tangan Tuhan tak boleh menjadi alternative nomor sekian. Itulah kenapa, di saat-saat seperti ini, istikharah sangat aku gencarkan. Doa-doa panjang tak pernah luput ku rapalkan. 


Setelah segala upaya dilakukan dan doa-doa panjang dilangitkan. Setelah orang-orang yakin dengan kemudahan yang semesta suguhkan, ternyata yang harus disiapkan adalah hal terburuknya. Keputusan Tuhan kadang akan membuat kita tertunduk malu. Membuat kita sadar bahwa tangan kita tak akan pernah bisa mengubah takdir-Nya.


Menikah denganmu adalah keputusan yang pernah aku ambil dengan kepala dingin. Sesuatu yang sudah kupertimbangan baik-buruknya. Aku percaya, Allah senantiasa sebagaimana prasangka hamba-Nya. Maka berprasangka baik adalah tugas kita semua.


Aku begitu percaya bahwa dengan kamu semua akan baik-baik saja. Bahwa aku selalu punya jawab bagi setiap tanya. Dan bahwa kerumitan akan tetap ada, tapi kamu selalu mampu membuat segala khawatir mereda.


Tapi lagi-lagi, Tuhan selalu punya cara untuk memisahkan mereka yang memang ditakdirkan hanya untuk bersua.


Bukan keputusanku yang akhirnya harus membuat kamu, bahkan aku dan keluarga kita kecewa. Sebab dalam segala prosesnya, kita sudah menyerahkan hasil hanya kepada-Nya.


Tak apa jika kita harus tergugu hari ini. Tak apa jika yang lebih dulu menghias adalah air mata di pipi. Sebab Allah yang Maha Tahu masa depan kita. Jika itu bukan sebuah ikatan suci, maka semoga merupaka pelajaran yang selalu kita ingat sampai keriput nanti.


Januari 2021.

Best of...

Idzinkan Saya Berzina Dengan Anak Bapak

  Oleh: Galuh Za   Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di hadapan Wisnu. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. ...