About Me

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Introvert.

Selasa, 23 Maret 2021

Manusia Sombong

 Jika saja semua kayu menolak saat akan dipahat, maka boleh jadi tidak akan ada kayu yang lebih berharga. Semua hanya kayu biasa dan akan melapuk pada akhirnya tanpa ada yang peduli nilainya.

Jika saja semua besi menolak saat akan dipanaskan, maka boleh jadi tidak akan ada besi yang punya harga melangit di pasar dunia. Semua akan terlihat sama saja. Akan berkarat pada akhirnya.

Jika saja semua kain menolak saat akan dijahit, maka boleh jadi tidak akan ada manusia yang diagungkan sebab pakaian yang dikenakannya. Para manusia akan telanjang dan tak ada yang akan mendapat julukan 'si miskin' dan 'si kaya'. Tak akan ada yang berbeda dari kain-kain di mana saja. Semua sama. Selembar kain yang tak ada harganya. Tak ada nilainya.

Jika saja semua manusia menolak saat kritik pedas dan nasehat orang lain ditujukan padanya, maka boleh jadi tidak akan ada orang-orang yang menjadi luas cara berfikirnya, yang lebih bernilai hidupnya dan lebih cerah masa depannya.

Orang-orang yang hidupnya terlihat bahagia itu jangan-jangan juga adalah kayu yang dulunya rela dipahat, besi yang tak enggan dipanaskan dan kain yang tidak menolak untuk dijahit.

Sedang kita, orang-orang yang masih saja menatap langit dengan mendongakkan kepala hanyalah orang-orang angkuh yang selalu merasa tak butuh. Kritik orang lain hanya dianggap keusilan padahal beberapa memang tulus menginginkan kita menjadi lebih baik.

Alih-alih menjadi diri sendiri, sebenarnya kita hanya sedang memberi makan ego agar ia tumbuh lebih besar lagi. Kita terlalu sombong dengan menolak nasehat orang lain dan menganggap mereka sebagai pengganggu.

Sore ini, mari renungkan, mana kritik yang membangun, dan mana yang memang hanya tak rela melihat kita melangkah anggun.

Best of...

Idzinkan Saya Berzina Dengan Anak Bapak

  Oleh: Galuh Za   Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di hadapan Wisnu. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. ...