By: Galuh Za
Menjadi
dewasa kadang membuat kita sedikit lupa
betapa
penting sapa meski raga tak saling jumpa.
Kita mulai
dimabukkan oleh kesibukan-kesibukan yang membuat kita tak sadar,
ada raga
lain yang menanti pulang kita dengan sabar.
Satu waktu
kita tahu,
rindu sudah
sangat menggebu-gebu.
Hati galau
lalu tangis membuat suara menjadi amat parau.
Dan takdir
malah asyik bergurau!
Jarak
terbentang luas.
Yang
padahal, bagi insan yang saling mencintai,
hamparan
bumi sudah tak lagi berarti.
Tapi
lagi-lagi, takdir senang sekali menguji ketulusan diri.
Pernah
sekali semesta membuat keputusan hebat.
Bumi seakan
ia lipat
dan membuat
jarak kita menjadi amat dekat.
“Kring…
Kring…”
Telepon
berdering berulangkali.
Tapi siapa
peduli?
Ini pukul
dua dinihari dan pemilik telepon masih asyik menari
di alam
mimpi.
Seketika
bumi dibentangkan kembali.
Semesta
terbahak sambil mengutuk pemilik telepon yang tak sengaja terlelap.
“BODOH!”
hardiknya.
“Kesempatan
datang tanpa pernah bertanya apakah kau siap atau tidak! maka terus
bersiaplah!” tambahnya.
Lalu
matahari terbit dengan membawa berita dan cerita.
Bahwa tak sedikit
manusia yang gagal menemukan cinta
Hanya karena enggan membuka mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar