Perbedaan pola asuh dalam keluarga memang wajar sekali ya bund. Jangankan antara orang tua dengan mertua, kadang malah suami-istri bisa punya cara asuh yang berbeda loh. Nah, hal-hal seperti ini yang sudah mesti dibicarakan jauh sebelum anak lahir ya moms...
Saya mau cerita sedikit.
Saya punya anak usia 2 tahun yang sudah mulai kecanduan gadget. Sedikit banyak, ia mulai tantrum kalau tidak dikasih gadget. Marah sekali saya melihatnya.
Sebenarnya saya pribadi tidak membiasakan anak untuk bermain dengan gadget sepanjang hari, tapi kebetulan memang saat ini saya masih tinggal bersama orang tua (kakek-neneknya anak-anak), jadi, bukan cuma saya yang mengasuh anak-anak.
Beberapa hari kemarin saya sempat berdebat dengan ayah saya (kakeknya anak-anak) tentang beliau yang terlalu sering kasih anak saya gadget dengan alasan "biar anteng" atau alasan lain yang sebenarnya gadget bukan solusi satu-satunya. Ayah saya lalu mengungkit apa yang pernah dilihatnya beberapa bulan lalu, beliau mengatakan bahwa saya yang mengenalkan gadget pada anak saya. Memang benar, saya mengenalkan anak dengan yout*be waktu usia anak masih 11 bulan. Hal itu semata bukan karena saya ibu yang tidak mau repot mengurus atau mengajak main anaknya sampai rela yout*be yang mengasuh anak saya. Tidak.
Waktu itu kami (aku dan keluarga kecil) masih mengontrak dan suami kerja dari pagi sampai sore. selama itu saya hanya berdua di kontrakan dengan si kecil. Tidak setiap saat anak saya anteng, malah dia sering sekali menangis di waktu-waktu saya harus shalat. HANYA PADA WAKTU SHALAT. Iya, saya menenangkannya dengan memberinya tontonan yout*be waktu itu, setiap saya shalat. Terbukti anak saya anteng sekali. Kejadian seperti ini tidak rutin terjadi setiap hari atau setiap waktu shalat, ini hanya saya lakukan ketika anak rewel saja. Dan hal ini tidak berlangsung lama, karena akhirnya harus pindah ke rumah orang tua.
Di sini ayah saya selalu memberinya gadget padahal saya sudah memfasilitasi anak dengan mainan edukasi yang lebih mendidik. Saya katakan, Ayah, mengenalkan dengan membiasakan itu berbeda sekali. Saya mengenalkannya dengan gadget di usianya yang masih 11 bulan itu karena terpaksa. Sekarang ayah membiasakannya menonton video yout*be dengan suka rela.
Begini, ibaratnya, saya hanya mengenalkan anak dengan kegiatan berenang, sekali atau dua kali saja. Lalu kemudian ayah mengajaknya setiap hari. Ia jadi terbiasa lalu tantrum setiap kali ingin berenang. Ia selalu ingin dituruti karena terbiasa seperti itu oleh kakeknya. Ketika yang terjadi hanya perkenalan, anak-anak tidak akan mungkin bisa langsung kecanduan, ayah. Kebiasaan yang membuat anak-anak akhirnya tidak bisa lepas dari apa yang digenggamnya selama ini.
Seharusnya ayah faham itu. Seharusnya ayah banyak belajar tentang bahaya gadget bagi anak-anak sebelum ayah menyerahkan cucu hebat ayah pada robot kecil itu.
Saya cuma mau cerita, termikasih sudah membaca. :)