Ia dipaksa menyelam sampai ke dasar tapi tak boleh kelelahan.
Ia bosan tapi tak boleh mencari hiburan.
Sesekali menabrak karang tapi tak sedikitpun boleh kesakitan.
Sayang sekali, dia memang terlalu angkuh untuk mengakui bahwa dia itu lemah.
Sayang sekali, dia terlalu banyak memikirkan orang lain, sampai dirinya sendiri nyaris lupa bernafas di dalam air.
Pernah sekali dia muncul ke permukaan.
Mengambil nafas untuk bisa menyelam lebih dalam.
Tapi seseorang mengangkutnya ke atas kapal.
Sang pemilik lautan nyatanya tak rela ada penyelam yang tak mematuhi aturan.
Dikatakanlah, bahwa dia adalah seorang pembangkang.
Katanya, tempatnya bukan di laut nan dalam.
Akhirnya, dengan langkah berat dia kembali ke darat.
Nafas panjang yang sebelumnya diambil di permukaan, rasanya di kerongkongan ia terjerat.
JAHAT. Pikirnya hari itu.
Mereka menarik si penyelam ke darat saat dia sudah benar-benar siap untuk menjadi penyelam yang hebat.
Meski di sisi lain, ia juga sangat bersyukur karena pada akhirnya, ia bisa bernafas dengan lega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar