Sang Gadis masih menunggu keretanya.
Kereta yang tak lagi salah.
Yang tidak berjalan melawan arah.
Kereta yang akan mengantar Sang Gadis pada Tujuannya.
Lagi-lagi Sang Gadis tertawa. "Siapa?" batinnya.
Oleh: Galuh Za Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di hadapan Wisnu. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar