Kau ingat ‘seseorang’ yang aku
ceritakan?
Sungguh memprihatinkan.
Ia sungguh tak peduli pada siapa
pun yang tidak mempedulikannya.
Ia sungguh tak peduli pada siapa
pun yang yang tidak mempercayainya.
Ia tak butuh orang-orang seperti
mereka.
Hatinya telah mati.
Mati untuk sekedar menanggapi
orang-orang yang hanya bisa
menyakiti.
Entah dendam, atau hanya percikan
api kemarahan sudah memakan
kesabaran.
Ia kini benar-benar menjelma ‘pemberontak
berwajah tenang’.
Hari ini,
Lagi-lagi ia bimbang.
Haruskah segala kebaikan ia
pertahankan,
Atau mati sebagai pendendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar