About Me

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Introvert.

Minggu, 20 Desember 2020

Sang Gadis

Sang Gadis masih menunggu keretanya.
Kereta yang tak lagi salah.
Yang tidak berjalan melawan arah.
Kereta yang akan mengantar Sang Gadis pada Tujuannya.

Lagi-lagi Sang Gadis tertawa. "Siapa?" batinnya.

Sang Gadis

Sang Gadis dikutuk dengan satu penyakit mengerikan. Yang ketika sakit itu menyerang, orang-orang hanya bisa menaruh kasihan tanpa tahu apa yang mesti dilakukan.

Beberapa tahun terlewat dan kutukan Sang Gadis tak juga lenyap. Orang-orang senang sekali menghibur Sang  Gadis dengan dongeng turun temurun mereka. Bahwa orang-orang yang dikutuk, akan terbebas dari kutukannya setelah bertemu dengan cinta sejatinya.

Sang Gadis hanya tertawa. "Siapa?" batinnya.

Sang Gadis

Pernah satu hari Sang Gadis pergi.
Berpisah dari kata 'sendiri'.
Sang Gadis temukan kereta yang ia yakin akan mengantar ke tujuannya.
Meski ternyata ia salah.
Kereta berjalan melawan arah.
Sang Gadis sampai di tempat antah berantah.
Di tengah kesedihannya,
seseorang mendekat dan bertanya;
"Apa gerangan yang membuatmu menjatuhkan air mata?"
"Aku salah naik kereta" jawabnya.
Seseorang itu masih diam tak berkata.
Seolah menunggu Sang Gadis berhenti menangis.
"Kau mungkin saja salah kereta. Tapi Tuhan tak mungkin salah menakdirkan. Kau memang harus berada di tempat ini sebelum sampai tujuan. Berkelilinglah dulu. Kau akan mendapat hal baru."
Sang Gadis menoleh.
Seorang nenek tua dengan selendang merah yang melilit di lehernya.
Mengulum senyum dengan bijaksana.
Sang Gadis tak lagi marah.
Benar.
Tuhan tak mungkin salah menakdirkan.

Best of...

Idzinkan Saya Berzina Dengan Anak Bapak

  Oleh: Galuh Za   Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di hadapan Wisnu. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. ...