Sudah lama sekali aku memikirkan satu kota ini. Dekat, tapi untuk sekedar mampir, aku tak pernah sempat. Tak ada yang membuatku terpikat kecuali satu nama yang membuat hati terikat. Tak sudi tersekat. Apalah ini, tapi ini bukan sebuah puisi. Bukan tentang wanita yang merindui kekasih. Bukan juga bicara tentang pujaan hati.
Apalah ini, tapi ini bukan sekedar jerit dari hati yang kesepian. Hanya, semacam 'ingin' tentang sebuah pertemuan.
Aku tak menyangka secepat itu diberi kesempatan. Kupikir Tuhan tak akan mengindahkan sesuatu yang tidak diaminkan. Kupikir Tuhan hanya mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan dengan tangan terbentang dan mata terpejam. Kupikir lintasan hati akan selamanya tersembunyi. Kupikir, Tuhan tak akan peduli.
Nyatanya, hari ini, setelah ratusan hari kusadari lintasan hari, ia membawaku menuju kota yang kuingini.
Esok, kita sambung cerita malam ini.
Aku lelah. Aku ingin merebah.
Esok, ada yang menunggu di perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar