Awan hitam bergerumul di puncak gunung salak di
hadapan kami. Bertumpuk-tumpuk. Menutup sebagian awak gunung itu. Tak jauh dari
sana, sinar matahari menelusup malu-malu. Seperti ingin memberi kabar bagi para
perindu, tentang lengkung warna-warni yang akan muncul sebentar lagi.
Ini adalah musim
penghujan. Kabut menjadi lebih tebal dari biasanya. Mengetuk-ngetuk jendela.
Memaksa masuk lewat celah-celahnya. Dingin.
Kami berada di
lantai dua villa, -di balkon ruang serba guna yang sering disulap menjadi apa
saja- saat pak Adam, salah seorang pekerja di sini memanaskan mobilnya. Seperti
biasa, beliau pergi ke pasar membeli bahan makanan untuk kami. Begitu setiap
hari.
Dosen dan para
mahasantri berlalu lalang. Keluar-masuk kelas, atau kantor silih berganti. Tak
ada yang istimewa hari ini. Selain mahasantri bermata jeli yang harap-harap
cemas menanti pelangi. Mendengarkan dosen yang terus bicara tanpa henti, sambil
menatap kosong ke luar jendela. Berharap kabar bahagia datang menyapa.
Sampai malam mulai
matang dan kabar bahagia tak juga datang. Pelangi yang dinanti-nanti juga tak
menepati janji. Seharusnya dia ada. Komposisi sudah begitu sempurna. Awan
mendung, hujan rintik, dan sinar matahari yang menelusup masuk di antara
rintik-rintik hujan, seharusnya cukup untuk membiaskan cahaya yang menabrak
hujan, menjadi lengkung warna-warni setengah lingkaran. Tapi nyatanya tidak.
Mahasantri bermata jeli kecewa.
•••
Semuanya berlalu
begitu cepat. Kemarin, pagi-pagi sekali kami masih melihat pak Adam memanaskan
mobilnya. Dengan tampang lesu. Wajah yang tak tentu menampakkan ekspresi apa.
Seperti biasa. Hanya kali ini lebih murung. Lalu sore ini, kami sudah melintasi
pekuburannya.
Kemarin, masih di
hari yang sama saat pak Adam memanaskan mobilnya, beliau juga memberi isyarat
pada dunia, bahwa itulah saat terakhir ia mengemudikannya.
Tak terlihat sama
sekali tanda-tanda kepergiannya. Ia lupa pamit pada keluarga. Atau barangkali
sengaja. Memberi pelajaran kepada kami semua, bahwa kereta kencana, memang
selalu datang tiba-tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar